Jumat, 22 Juli 2011
MU Siap Perpanjang Kontrak Park Ji-sung
Manchester United telah menyodorkan perpanjangan kontrak selama dua tahun kepada gelandangnya, Park Ji-sung. Sodoran kontrak ini sekaligus menepis rumor Ji-sung jika MU berniat melegonya pada musim panas ini.
Manajer Sir Alex Ferguson juga sangat optimis gelandang Korea Selatan berusia 30 tahun ini akan menerima tawaran perpanjangan kontrak dari klub. Fergie juga mengakui Ji-sung akan tetap menjadi bagian penting dari skuad Iblis Merah musim depan.
“Dia (Ji-sung) telah ditawari sebuah kontrak baru, ya. Saya yakin dia akan menandatangani itu. Karirnya di Manchester United tak berarti tapi luar biasa. Dia seorang profesional yang luar biasa," ujar Ferguson dilansir Goal.
“Saya yakin dia akan menerima tawaran baru itu dan tetap memperkuat klub untuk dua tahun ke depan," tegas Ferguson saat memimpin pasukannya menjalani tur pramusim di Amerika Serikat (AS).
Jika Ferguson sangat optimis Park Ji-sung akan tetap menjadi pilarnya di musim depan, tidak demikian dengan status Luis Nani. Winger Portugal ini juga terancam hengkang setelah tak mendapat tempat di tim inti Ferguson.
"Nani pemain bagus dan secara personal terus berkembang. Kami akan tantang dia musim depan dengan lebih banyak pertandingan. Dia musim lalu sangat bagus tapi (Antonio) Valencia kembali dan performanya juga sangat bagus sehingga sangat sulit meninggalkan dia," lanjut Ferguson.
"Nani kurang beruntung tidak tampil di final Champions League tapi dia masih muda dan dia akan terus matang seiring waktu," tambahnya.
Manajer Sir Alex Ferguson juga sangat optimis gelandang Korea Selatan berusia 30 tahun ini akan menerima tawaran perpanjangan kontrak dari klub. Fergie juga mengakui Ji-sung akan tetap menjadi bagian penting dari skuad Iblis Merah musim depan.
“Dia (Ji-sung) telah ditawari sebuah kontrak baru, ya. Saya yakin dia akan menandatangani itu. Karirnya di Manchester United tak berarti tapi luar biasa. Dia seorang profesional yang luar biasa," ujar Ferguson dilansir Goal.
“Saya yakin dia akan menerima tawaran baru itu dan tetap memperkuat klub untuk dua tahun ke depan," tegas Ferguson saat memimpin pasukannya menjalani tur pramusim di Amerika Serikat (AS).
Jika Ferguson sangat optimis Park Ji-sung akan tetap menjadi pilarnya di musim depan, tidak demikian dengan status Luis Nani. Winger Portugal ini juga terancam hengkang setelah tak mendapat tempat di tim inti Ferguson.
"Nani pemain bagus dan secara personal terus berkembang. Kami akan tantang dia musim depan dengan lebih banyak pertandingan. Dia musim lalu sangat bagus tapi (Antonio) Valencia kembali dan performanya juga sangat bagus sehingga sangat sulit meninggalkan dia," lanjut Ferguson.
"Nani kurang beruntung tidak tampil di final Champions League tapi dia masih muda dan dia akan terus matang seiring waktu," tambahnya.
Sebelumnya, winger 24 tahun ini dikabarkan tengah diincar beberapa klub elit Eropa macam Barcelona, Juventus dan AS Roma. (adi)
• VIVAnewsRabu, 20 Juli 2011
Uruguay menumbangkan Peru
INILAH.COM, La Plata - Uruguay akhirnya melangkah ke babak final Copa America setelah menumbangkan Peru di semifinal. Bomber Luis Suarez tampil cemerlang dengan memborong dua gol.
Bertanding di Stadion Ciudad De La Plata, La Plata, Argentina, Rabu (20/7/2011) pagi WIB, pertandingan berlangsung menarik sejak awal. Kedua tim sama-sama berain terbuka dan mengembangkan tempo permainan cepat. Hasilnya banyak peluang tercipta.
Pelatih Uruguay Oscar Tabarez meggunakan pola andalannya, yakni formasi 4-4-2 pada pertandingan ini. Bomber Diego Forlan dan Luis Suarez ditandemkan di lini depan untuk menjadi senjata andalan membobol gawang Peru. Sedangkan Alvaro Gonzales dan Walter Alejandro Gargano siap memberikan umpan-umpan silang terukur dari sisi sayap dan mencetak gol melalui second line.
Sedangkan, Peru menggunakan formasi 4-5-1 di pertandingan ini. Penyerang Jose Polo Guerrero menjadi tombak solo Peru guna membongkar pertahanan Uruguay sekaligus mencetak gol. Adapun, lima gelandang Peru, Juan Manuel Vargas Risco, Paulo Rinaldo Cruzado, Adan BalbÃn, Victor Yotun, dan Luis Advincula Castrillon, siap memberikan suplai umpan-umpan matang dan mencetak gol juga melalui second line.
Perlahan, Uruguay mulai mengambilalih dominasi permainan saat pertandingan memasuki menit ke-15. Duet Forlan-Suarez mulai menunjukkan kerjasama apik, seperti yang biasa mereka pertontonkan di pertandingan-pertandingan sebelumnya.
Alvaro Pereira nyaris saja membobol gawang Peru di menit ke-15. Menerima sodoran umpan terobosan terkur Forlan, tendangannya masih mengarah ke tengah dan dengan mudah diselamatkan kiper Raul Fernandez.
Giancarlo Carmona nyaris membawa Peru memimpin di menit-menit akhir babak pertama. Tendangan kerasanya dari luar kotak penalti masih melebar tipis di sisi kanan gawang Uruguay. Babak pertama berakhir dengan skor imbang tanpa gol.
Uruguay sempat terhenyak dengan pola permainan agresif peru di menit awal babak kedua. Namun, hal itu hanya berlangsung selama lima menit. Setelahnya, Uruguay kembali mampu memegang penuh kendali permainan.
Baru tujuh menit babak kedua berlangsung, Luis Suarez sukses memecahkan kebuntuan Uruguay. . Diawali dari sepakan keras Forlan dari luar kotak penalti yang mengarah ke pojok kanan Peru.
Penjaga gawang Peru Raul Fernandez gagal mengantisipasi dengan sempurna. Bola muntah langsung disambar Suarez yang berdiri bebas tanpa penjagaan di mulut gawang Peru. Skor kini berubah menjadi 1-0 bagi keunggulan Uruguay.
Lima menit berselang, atau tepatnya di meni ke-57, Suarez kembali berhasil membobol gawang Peru. Berawal dar sebuah skema serangan balik cepat, bomber asal Liverpool itu yang menerima sodoran umpan terobosan terukur dengan mudah menaklukkan penjaga gawang Raul Fernandes.
Petaka menimpa Peru di menit ke-65, kapten Juan Manuel Vargas Risco diusir wasit keluar lapangan setelah tertangkap basah menyikut pemain Uruguay.
Vargas yang kesal karena mendapatkan pressure ketat dari pemain bertahan Uruguay Sebastian Coates dengan sengaja menyikut wajah Coates.
Coates pun sontak langsung tersugkur di lapangan. Alhasil, kartu merah langsung keluar dari kantong wasit Raul Orozco.
Setelahnya, praktis mental bertanding Peru lumpuh total. Mereka hanya mampu terus-menerus tampil bertahan sambil sesekali melakukan serangan balik. Sedangkan, keuntungan ini dimanfaatkan oleh Uruguay untuk terus melancarkan serangan.
Total, tujuh percobaan tendangan ke arah gawang dilepaskan para pemain Uruguay di pertandingan ini dan lima berhasil diselamatkan oleh penjaga gawang Peru Raul Fernandes. Sedangkan dalam hal penguasaan bola, Uruguay unggul telak dengan memiliki presentase 70 persen.
Hingga wasit Raul Orozco meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, sekor 2-0 bagi keunggulan Uruguay tetap tak berubah.
Dengan demikian, Uruguay memperoleh jatah tiket berlaga di final Copa America dan akan bertemu pemenang antara Paraguay melawan Venezuela.
Senin, 18 Juli 2011
Vidic: MU Tak Pernah Takut Barcelona
VIVAnews - Nemanja Vidic merasa terganggu dengan pemberitaan media yang dianggapnya terlalu menyudutkan Manchester United. Vidic dengan tegas mengatakan jika Iblis Merah tak pernah pernah takut dengan Barcelona.
"Saya tidak tahu mengapa Anda (pers) selalu bertanya kepada pemain-pemain Manchester United bagaimana kami mendekatkan dengan jarak Barcelona," ujar Vidic dilansir Telegraph.
"Seperti yang pernah saya katakan, tim ini penuh kesuksesan. Kami melakukan beberapa catatan bagus. Kami tidak punya masalah dengan pemain-pemain Barcelona. Kami hormati mereka tapi kami tidak takut bermain melawan mereka," tambah Vidic.
Dalam dua laga final terakhir Champions League melawan Barcelona, Iblis Merah memang harus menelan kekalahan. Bahkan, banyak media yang mengklaim jika Barcelona kelasnya di atas Iblis Merah.
"Memang sangat sulit ketika Anda masuk final kemudian kalah. Barcelona saat itu tampil lebih baik dari kami. Tapi ini musim baru. Kami harus melupakan yang telah terjadi dan membawa beberapa poin untuk terus berkembang," paparnya.
"Saya tidak tahu mengapa Anda (pers) selalu bertanya kepada pemain-pemain Manchester United bagaimana kami mendekatkan dengan jarak Barcelona," ujar Vidic dilansir Telegraph.
"Seperti yang pernah saya katakan, tim ini penuh kesuksesan. Kami melakukan beberapa catatan bagus. Kami tidak punya masalah dengan pemain-pemain Barcelona. Kami hormati mereka tapi kami tidak takut bermain melawan mereka," tambah Vidic.
Dalam dua laga final terakhir Champions League melawan Barcelona, Iblis Merah memang harus menelan kekalahan. Bahkan, banyak media yang mengklaim jika Barcelona kelasnya di atas Iblis Merah.
"Memang sangat sulit ketika Anda masuk final kemudian kalah. Barcelona saat itu tampil lebih baik dari kami. Tapi ini musim baru. Kami harus melupakan yang telah terjadi dan membawa beberapa poin untuk terus berkembang," paparnya.
"Yang terpenting untuk perlu diingat bagi sebuah tim seperti Manchester United adalah dalam lima tahun terakhir kami memenangkan empat gelar dan tiga kali bermain di final Champions League," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, bek timnas Serbia ini juga mencoba mengingatkan rekan-rekannya untuk lebih waspada terhadap rival sekotanya, Manchester City. "Jelas bahwa Manchester City punya uang dan mereka akan terus mendatangkan pemain-pemain baru. Mereka berada di posisi untuk bertarung mendapatkan gelar liga," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, bek timnas Serbia ini juga mencoba mengingatkan rekan-rekannya untuk lebih waspada terhadap rival sekotanya, Manchester City. "Jelas bahwa Manchester City punya uang dan mereka akan terus mendatangkan pemain-pemain baru. Mereka berada di posisi untuk bertarung mendapatkan gelar liga," lanjutnya.
"Tapi kami memilih fokus pada diri sendiri dan tak perlu memikirkan apa yang dilakukan klub tetangga. Saya tetap yakin kami punya sebuah tim yang dapat memenangkan trofi," pungkasnya.
Minggu, 17 Juli 2011
PSM Ingin Ditempatkan di Komisi Banding PSSI
TRIBUN-TIMUR.COM - PSM Makassar mengincar jabatan strategis dalam kepegurusan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang dipimpin ketua dan wakil yang baru terpilih, Djohar Arifin Husin dan Farid Hasan.
Hal tersebut ditegaskan Humas Pengurus PSM Makassar Nurmal Idrus kepada Tribun. Menurut Nurmal, PSM punya posisi tawar yang bagus dalam terpilihnya Djohar sebagai ketua PSSI.
"PSM tidak akan mengutus anggotanya untuk menjadi pengurus PSSI kalau jabatan yang ditempatinya tidak strategis. Kalau hanya jadi humas atau sekretaris biasa, kami tidak akan rekomendasikan anggota kami," kata Nurmal.
Menurut Nurmal, PSM merupakan salah satu anggota kelompok 78 yang memiliki peran besar dalam reformasi persepakbolaan nasional. Termasuk dalam mengupayakan Djohar Arifin menjadi Ketua PSSI.
Lantas posisi apa yang tepat? Menurut Nurmal, posisi yang diinginkan PSM kalau memang diperlukan sebagai pengurus PSSI adalah di Komisi Banding, Komisi Disiplin, serta Komisi Perwasitan.
"Posisi Komisi Banding, Komisi Disiplin, serta Komisi Perwasitan adalah posisi yang pantas bagi PSM. Itu pun kalau PSSI menginginkan PSM menempati posisi di struktur kepengurusan periode 2011-2015," tambah Nurmal.
Hal tersebut ditegaskan Humas Pengurus PSM Makassar Nurmal Idrus kepada Tribun. Menurut Nurmal, PSM punya posisi tawar yang bagus dalam terpilihnya Djohar sebagai ketua PSSI.
"PSM tidak akan mengutus anggotanya untuk menjadi pengurus PSSI kalau jabatan yang ditempatinya tidak strategis. Kalau hanya jadi humas atau sekretaris biasa, kami tidak akan rekomendasikan anggota kami," kata Nurmal.
Menurut Nurmal, PSM merupakan salah satu anggota kelompok 78 yang memiliki peran besar dalam reformasi persepakbolaan nasional. Termasuk dalam mengupayakan Djohar Arifin menjadi Ketua PSSI.
Lantas posisi apa yang tepat? Menurut Nurmal, posisi yang diinginkan PSM kalau memang diperlukan sebagai pengurus PSSI adalah di Komisi Banding, Komisi Disiplin, serta Komisi Perwasitan.
"Posisi Komisi Banding, Komisi Disiplin, serta Komisi Perwasitan adalah posisi yang pantas bagi PSM. Itu pun kalau PSSI menginginkan PSM menempati posisi di struktur kepengurusan periode 2011-2015," tambah Nurmal.
Argentina gagal ke final Copa America
SANTA FE, KOMPAS.com - Argentina harus mengubur impiannya untuk menjuarai Copa America 2011 di negaranya sendiri. Kegagalan Carlos Tevez dalam mengeksekusi penalti membuat Argentina takluk 4-5 dari Uruguay di babak adu penalti dalam laga perempat final, Minggu (17/7/2011) WIB.
Adu penalti dilakukan setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal.
Berkat kemenangan ini, Uruguay akan menghadapi Peru di semifinal. Peru sendiri lolos setelah menekuk Kolombia dengan skor 2-0 di laga sebelumnya.
Berkat kemenangan ini, Uruguay akan menghadapi Peru di semifinal. Peru sendiri lolos setelah menekuk Kolombia dengan skor 2-0 di laga sebelumnya.
Argentina langsung mengancam lewat Gonzalo Higuain saat pertandingan baru berjalan satu menit. Bola hasil tendangan striker Real Madrid tersebut mengarah ke arah gawang. Tapi bola masih bisa diblok oleh bek Uruguay sehingga dengan mudah ditangkap oleh kiper Fernando Muslera.
Justru Uruguay yang mampu mencetak gol pertama pada menit ke-5. Berawal dari tendangan bebas Diego Forlan, Martin Caceres mengancam lewat tandukannya. Bola memang berhasil diselamatkan oleh kiper Argeintina, Sergio Romero. Tapi bola muntah berhasil dimanfaatkan oleh Diego Perez yang langsung menyosor bola ke dalam gawang dengan kaki kanannya.
Tertinggal 1-0, Argentina mencoba mengontrol pertandingan. Pasukan "Albiceleste" berupaya keras membongkar pertahanan Uruguay yang tampil cukup disiplin. Diego Lugano dkk tampil tanpa kompormi dalam menghalau serangan Argentina.
Usaha Argentina pun membuahkan hasil pada menit ke-18. Umpan cemerlang dari Lionel Messi disambut tandukan terukur dari Higuain. Bola pun meluncur mulus ke dalam gawang tanpa bisa dihalau oleh Muslera, 1-1.
Higuain sebenarnya mencetak gol kedua pada menit ke-30. Sayang, saat menerima umpan Messi, Higuain berdiri dalam posisi offside. Pada menit ke-36, giliran gol Uruguay yang dianulir wasit juga karena offside.
Petaka bagi Uruguay terjadi di menit ke-39. Mereka harus beramin dengan 10 pemain setelah menerima kartu kuning kedua karena melanggar Fernando Gago saat Argentina sedang melakukan serangan balik. Kartu kuning pertamanya didapat pada menit ke-2 saat melanggar Javier Mascherano.
Unggul jumlah pemain tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Argentina. Hingga menit ke-72, Javier Zanetti dkk memang menciptakan beberapa peluang. Tapi tak satu pun yang membuahkan gol kemenangan.
Melihat penampilan anak asuhnya tak kunjung membaik, Pelatih Argentina, Sergio Batista melakukan sedikit perubahan. Angel Di Maria yang bermain kurang efektif digantikan Javier Pastore pada menit ke-73.
Permainan Argentina yang tak kunjung membaik berusaha dimanfaatkan oleh Uruguay untuk mencuri kesempatan. Satu peluang mereka dapat saat Forlan berhasil menerobos pertahanan Argentina. Beruntung kiper Sergio Romero masih bisa membendung bola hasil tendangan Forlan.
Ironis bagi Argentina. Disaat upaya mereka terus menerus gagal, mereka harus bermain dengan 10 pemain setelah sang kapten, Mascherano diganjar kartu merah karena melanggar Luis Suarez.
Kesialan terus membayangi Argentina. Peluang emas yang diciptakan pemain pengganti Carlos Tevez lewat tendangan bebas di menit ke-90 masih bisa diselamatkan oleh Muslera. Kedudukan 1-1 bertahan hingga akhir dan pertandingan harus dilanjutkan hingga babak tambahan.
Argentina tampil lebih menekan di babak tambahan yang pertama. Beberapa kali Argentina mengancam gawang Muslera. Salah satunya peluang dari Higuain yang sayangnya membentur tiang gawang Uruguay. Tapi tetap tak ada gol yang tercipta di babak ini.
Di babak tambahan yang kedua, Argentina tetap tak dinaungi dewi fortuna. Beberapa kesempatan yang mereka dapatkan selalu mentah. Entah itu tak menemui sasaran, atau diselamatkan oleh Muslera. Pertandingan akhirnya harus ditentukan lewat adu penalti.
Dalam adu penalti, hanya Tevez yang menjadi algojo Argentina yang gagal menyelesaikan tugasnya. Sementara semua algojo Uruguay tak melakukan kesalahan dalam mengeksekusi penalti.
Penendang Penalti:
Argentina: Messi (gol), Burdisso (gol), Tevez (gagal), Pastore (gol), Higuain (gol) Uruguay: Forlan (gol), Suarez (gol), Scotti (gol), Gargano (gol), Caceres (gol)
Susunan Pemain:
Argentina: Sergio Romero, Javier Zanetti, Gabriel Milito, Nicolas Burdisso, Pablo Zabaleta, Javier Mascherano, Fernando Gago (Lucas Rodrigo Biglia 97), Sergio Aguero (Carlos Tevez 84), Lionel Messi, Angel Di Maria (Javier Pastore 73), Gonzalo HiguaÃn
Uruguay: Fernando Muslera, Diego Lugano, Victor Maximiliano Pereira, Mauricio Victorino (Andrea Scotti 19), MartÃn Caceres, Diego Perez, Alvaro Pereira ( Walter Gargano 110), Alvaro Gonzalez, Egidio Arévalo (Sebastian Eguron 110), Diego Forlan, Luis Suarez
Adu penalti dilakukan setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal.
Berkat kemenangan ini, Uruguay akan menghadapi Peru di semifinal. Peru sendiri lolos setelah menekuk Kolombia dengan skor 2-0 di laga sebelumnya.
Berkat kemenangan ini, Uruguay akan menghadapi Peru di semifinal. Peru sendiri lolos setelah menekuk Kolombia dengan skor 2-0 di laga sebelumnya.
Argentina langsung mengancam lewat Gonzalo Higuain saat pertandingan baru berjalan satu menit. Bola hasil tendangan striker Real Madrid tersebut mengarah ke arah gawang. Tapi bola masih bisa diblok oleh bek Uruguay sehingga dengan mudah ditangkap oleh kiper Fernando Muslera.
Justru Uruguay yang mampu mencetak gol pertama pada menit ke-5. Berawal dari tendangan bebas Diego Forlan, Martin Caceres mengancam lewat tandukannya. Bola memang berhasil diselamatkan oleh kiper Argeintina, Sergio Romero. Tapi bola muntah berhasil dimanfaatkan oleh Diego Perez yang langsung menyosor bola ke dalam gawang dengan kaki kanannya.
Tertinggal 1-0, Argentina mencoba mengontrol pertandingan. Pasukan "Albiceleste" berupaya keras membongkar pertahanan Uruguay yang tampil cukup disiplin. Diego Lugano dkk tampil tanpa kompormi dalam menghalau serangan Argentina.
Usaha Argentina pun membuahkan hasil pada menit ke-18. Umpan cemerlang dari Lionel Messi disambut tandukan terukur dari Higuain. Bola pun meluncur mulus ke dalam gawang tanpa bisa dihalau oleh Muslera, 1-1.
Higuain sebenarnya mencetak gol kedua pada menit ke-30. Sayang, saat menerima umpan Messi, Higuain berdiri dalam posisi offside. Pada menit ke-36, giliran gol Uruguay yang dianulir wasit juga karena offside.
Petaka bagi Uruguay terjadi di menit ke-39. Mereka harus beramin dengan 10 pemain setelah menerima kartu kuning kedua karena melanggar Fernando Gago saat Argentina sedang melakukan serangan balik. Kartu kuning pertamanya didapat pada menit ke-2 saat melanggar Javier Mascherano.
Unggul jumlah pemain tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Argentina. Hingga menit ke-72, Javier Zanetti dkk memang menciptakan beberapa peluang. Tapi tak satu pun yang membuahkan gol kemenangan.
Melihat penampilan anak asuhnya tak kunjung membaik, Pelatih Argentina, Sergio Batista melakukan sedikit perubahan. Angel Di Maria yang bermain kurang efektif digantikan Javier Pastore pada menit ke-73.
Permainan Argentina yang tak kunjung membaik berusaha dimanfaatkan oleh Uruguay untuk mencuri kesempatan. Satu peluang mereka dapat saat Forlan berhasil menerobos pertahanan Argentina. Beruntung kiper Sergio Romero masih bisa membendung bola hasil tendangan Forlan.
Ironis bagi Argentina. Disaat upaya mereka terus menerus gagal, mereka harus bermain dengan 10 pemain setelah sang kapten, Mascherano diganjar kartu merah karena melanggar Luis Suarez.
Kesialan terus membayangi Argentina. Peluang emas yang diciptakan pemain pengganti Carlos Tevez lewat tendangan bebas di menit ke-90 masih bisa diselamatkan oleh Muslera. Kedudukan 1-1 bertahan hingga akhir dan pertandingan harus dilanjutkan hingga babak tambahan.
Argentina tampil lebih menekan di babak tambahan yang pertama. Beberapa kali Argentina mengancam gawang Muslera. Salah satunya peluang dari Higuain yang sayangnya membentur tiang gawang Uruguay. Tapi tetap tak ada gol yang tercipta di babak ini.
Di babak tambahan yang kedua, Argentina tetap tak dinaungi dewi fortuna. Beberapa kesempatan yang mereka dapatkan selalu mentah. Entah itu tak menemui sasaran, atau diselamatkan oleh Muslera. Pertandingan akhirnya harus ditentukan lewat adu penalti.
Dalam adu penalti, hanya Tevez yang menjadi algojo Argentina yang gagal menyelesaikan tugasnya. Sementara semua algojo Uruguay tak melakukan kesalahan dalam mengeksekusi penalti.
Penendang Penalti:
Argentina: Messi (gol), Burdisso (gol), Tevez (gagal), Pastore (gol), Higuain (gol) Uruguay: Forlan (gol), Suarez (gol), Scotti (gol), Gargano (gol), Caceres (gol)
Susunan Pemain:
Argentina: Sergio Romero, Javier Zanetti, Gabriel Milito, Nicolas Burdisso, Pablo Zabaleta, Javier Mascherano, Fernando Gago (Lucas Rodrigo Biglia 97), Sergio Aguero (Carlos Tevez 84), Lionel Messi, Angel Di Maria (Javier Pastore 73), Gonzalo HiguaÃn
Uruguay: Fernando Muslera, Diego Lugano, Victor Maximiliano Pereira, Mauricio Victorino (Andrea Scotti 19), MartÃn Caceres, Diego Perez, Alvaro Pereira ( Walter Gargano 110), Alvaro Gonzalez, Egidio Arévalo (Sebastian Eguron 110), Diego Forlan, Luis Suarez
Sabtu, 16 Juli 2011
No deal for Sneijder
Sir Alex Ferguson insists United are not on the verge of signing Wesley Sneijder, contrary to press reports.
The 27-year-old Inter Milan midfielder has been heavily linked with a move to Old Trafford all summer following the retirement of Paul Scholes. But the boss maintains arrangements to acquire the Dutch international have not been made.
"There's no real interest at this moment in time in Wesley Sneijder for a lot of reasons," said Sir Alex at a press conference in Seattle.
"I've not really been involved in it since we've come to America. So there's nothing I can tell you about it. I couldn't tell you [what's happening]."
Sir Alex was quizzed further about any other potential new signings to add to the three he has already made this summer - Phil Jones, Ashley Young and David de Gea. But the manager insists there is nothing new to report on that front.
"Nothing's imminent at this moment in time. Obviously we're trying but we've signed three players and we're very comfortable with that," said Sir Alex.
"We've signed Phil Jones, Ashley Young, David de Gea and they're three tremendous young players to add to the squad I have from last year. We've also got people coming back from loan periods like Danny Welbeck, Tom Cleverley, Mame Biram Diouf and Federico Macheda.
"We've filled the gaps we've needed to fill. But the one we're having difficulty replacing is Paul Scholes, which is always going to be hard.
"I don't think we'll find a Scholes but we'll find a different type of player because Manchester United do that. Time and time again we've faced this problem when we've lost great players. Eventually something turns up, either through our youth system or we identify someone.
"We're analysing the young players in the youth team and what their capabilites will be, and we'll give them an opportunity.
"Scholes is a player of a lifetime. In his 20 years at the club it's hard to pick out a bad game. He was such a great, consistent player for us but hopefully we can replace him
Jumat, 15 Juli 2011
Riedl Merasa Menjadi Korban Perseteruan Bakrie versus Panigoro
Rabu (13/7) PSSI memecat Alfred Riedl. Alasannya karena Riedl tidak dikontrak dengan PSSI, melainkan dengan Nirwan Bakrie. Isu pun mencuat kalau pengurus PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin dan Farid Rahman sebenarnya ingin 'sapu bersih' sisa-sisa kepengurusan PSSI di era Nurdin Halid.
Arifin Panigoro, mantan calon wakil ketua umum PSSI dan penggagas LPI, menyebutkan kalau Riedl tidak bisa diajak bekerjasama dengan pengurus PSSI yang baru. Arifin bisa dibilang sebagai motor kelompok 78 yang memilih pasangan Djohar-Farid di kongres Solo. Kelompok 78 sebelumnya sangat ngotot mendukung duet George Toisutta-Arifin Panigoro.
"Dia (Riedl) tidak mau bekerja sama dengan kita. Ya kita ganti. Susah-susah amat, masih banyak yang lain," kata Arifin saat ditemui di rumahnya di kawasan Jenggala, Jakarta, Rabu (13/7) malam seperti yang dilansir oleh situs Tempointeraktif, Rabu (13/7).
Dikonfirmasi hal tersebut, Riedl mengaku heran. "Saya tidak mau bekerjasama seperti apa? Bertemu dengan pengurus PSSI yang baru saja belum. Apalagi bertemu dengan Mr Panigoro. Saya tidak kenal dia. Memangnya dia pengurus PSSI?," ujarnya dengan nada tinggi.
Riedl merasa kalau ia menjadi korban perseteruan Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro sehingga dirinya harus dipecat.
"Saya ini menjadi korban hubungan kontroversial antara bos saya Mr Nirwan Bakrie dengan Mr Panigoro. Ini sport political decison. Saya yakin 100 persen," cetusnya.
Apakah Anda merasa kalau pemecatan dilakukan salah satunya karena Anda tidak mau memanggil pemain dari LPI? Riedl menjawab: "Yah itu salah satunya. Begini, saya profesional, saya bekerja untuk bos saya. Siapa bos saya? PSSI, ketua umumnya, wakil ketua umumnya dan Mr Iman (deputi teknik BTN-red)," tegasnya.
Tak hanya itu, ancaman sanksi dari FIFA juga menjadi perhatian Riedl jika ia memakai pemain yang merumput di LPI.
Riedl sebenarnya berniat untuk bertemu dengan pengurus PSSI yang baru usai kongres Solo. Tujuannya untuk membicarakan program timnas dan mengetahui visi misi pengurus yang baru.
Namun ia malah lebih dahulu dipecat. "Saya tahu dari media, (Wolfgang) Pikal dan Mr Arif," imbuhnya.
Arifin Panigoro, mantan calon wakil ketua umum PSSI dan penggagas LPI, menyebutkan kalau Riedl tidak bisa diajak bekerjasama dengan pengurus PSSI yang baru. Arifin bisa dibilang sebagai motor kelompok 78 yang memilih pasangan Djohar-Farid di kongres Solo. Kelompok 78 sebelumnya sangat ngotot mendukung duet George Toisutta-Arifin Panigoro.
"Dia (Riedl) tidak mau bekerja sama dengan kita. Ya kita ganti. Susah-susah amat, masih banyak yang lain," kata Arifin saat ditemui di rumahnya di kawasan Jenggala, Jakarta, Rabu (13/7) malam seperti yang dilansir oleh situs Tempointeraktif, Rabu (13/7).
Dikonfirmasi hal tersebut, Riedl mengaku heran. "Saya tidak mau bekerjasama seperti apa? Bertemu dengan pengurus PSSI yang baru saja belum. Apalagi bertemu dengan Mr Panigoro. Saya tidak kenal dia. Memangnya dia pengurus PSSI?," ujarnya dengan nada tinggi.
Riedl merasa kalau ia menjadi korban perseteruan Nirwan Bakrie dan Arifin Panigoro sehingga dirinya harus dipecat.
"Saya ini menjadi korban hubungan kontroversial antara bos saya Mr Nirwan Bakrie dengan Mr Panigoro. Ini sport political decison. Saya yakin 100 persen," cetusnya.
Apakah Anda merasa kalau pemecatan dilakukan salah satunya karena Anda tidak mau memanggil pemain dari LPI? Riedl menjawab: "Yah itu salah satunya. Begini, saya profesional, saya bekerja untuk bos saya. Siapa bos saya? PSSI, ketua umumnya, wakil ketua umumnya dan Mr Iman (deputi teknik BTN-red)," tegasnya.
Tak hanya itu, ancaman sanksi dari FIFA juga menjadi perhatian Riedl jika ia memakai pemain yang merumput di LPI.
Riedl sebenarnya berniat untuk bertemu dengan pengurus PSSI yang baru usai kongres Solo. Tujuannya untuk membicarakan program timnas dan mengetahui visi misi pengurus yang baru.
Namun ia malah lebih dahulu dipecat. "Saya tahu dari media, (Wolfgang) Pikal dan Mr Arif," imbuhnya.
Selasa, 12 Juli 2011
Kostum Baru PSM Sporty dan Ketat
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Tim kreatif Marketing Communication (Marcom) PSM Makssar sedang mendesain model kostum yang akan digunakan timpada putaran kedua Liga Primer Indonesia (LPI) mulai 17 September mendatang.
Desain kostum baru ini, akan mengikuti perkembangan kostum tim-tim Eropa. Marcom PSM, Anno Suparno, Senin (20/6/2011) mengatakan, kostum baru ini akan bercorak modern, ketat dan bergaya sporty.
"Kostum baru ini akan ketat di badan biasa disebut baju junkies," katnya.
Jika desain kostum ini telah selesai dan pihak manajemen menyetujuinya, maka siapa pun sponsor appareal PSM nanti, mesti membuatkan baju sesuai desain ini.
Kain yang digunakan jug harus sesuai kondisi iklim di Indonesia. Misalnya, lanjut Anno, kostum yang digunakan PSM saat musim hujan dengan musim kemarau akan berbeda jenis kainnya.
"Desain junkies ini kami buat dengan dasar bahwa kalau baju ketat di badan akan terlihat makin gagah dan menonjolkan karakter petarung
Diam-diam manajemen PSM Makassar sudah mengantongi sejumlah nama pemain lokal untuk didaftarkan ke konsorsium Liga Primer Indonesia (LPI) sebagai pemain tim ini diputaran kedua nanti.
Ada beberapa nama pemain lokal asli Sulawesi Selatan-Barat (Sulselbar) yang akan didaftarkan ke konsorsium. "Ada beberapa nama yang segera didaftarkan ke konsorsium. Tetapi yang saya ingat namanya hanya Syamsul Haeruddin dan Djayusman Triasdi," ujar Public Relation PSM, Anno Suparno, Kamis (23/6/2011).
Untuk lengkapnya nama-nama yang bakal direkrut ini, Anno meminta tribun-timur.com menanyakannya kepada Asisten Pelatih PSM, Liestiadi yang memegang daftar nama tersebut. "Coba tanyakan ke Liestiadi karena dia yang pegang nama-namanya," ujar Anno.
Dihubungi wartawan melalui pesan Blackberry Massenger, Lies yang masih berada di Medan untuk mengisi masa liburan, mengatakan tidak bisa menyebutkan nama-nama pemain dimaksud.
"Sorry, berdasarkan instruksi Wim (pelatih PSM) nama-nama pemain tersebut masih off the record (tidak bisa diungkapkan) karena kita tidak mau gembar-gembor dulu. Takutnya pemainnya jual mahal dan klub lain akan cepat merekrutnya," kata Lies.
Menurut asisten pelatih yang ikut mengantarkan Arema Malang menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) musim 2009/2010 ini, yang terpenting saat ini, adalah semua pihak memiliki niat baik untuk membawa PSM lebih baik dikompetisi selanjutnya karena kompetisi nanti akan semakin berat dengan bergabungnya tim-tim besar lain dari LSI
Desain kostum baru ini, akan mengikuti perkembangan kostum tim-tim Eropa. Marcom PSM, Anno Suparno, Senin (20/6/2011) mengatakan, kostum baru ini akan bercorak modern, ketat dan bergaya sporty.
"Kostum baru ini akan ketat di badan biasa disebut baju junkies," katnya.
Jika desain kostum ini telah selesai dan pihak manajemen menyetujuinya, maka siapa pun sponsor appareal PSM nanti, mesti membuatkan baju sesuai desain ini.
Kain yang digunakan jug harus sesuai kondisi iklim di Indonesia. Misalnya, lanjut Anno, kostum yang digunakan PSM saat musim hujan dengan musim kemarau akan berbeda jenis kainnya.
"Desain junkies ini kami buat dengan dasar bahwa kalau baju ketat di badan akan terlihat makin gagah dan menonjolkan karakter petarung
Diam-diam manajemen PSM Makassar sudah mengantongi sejumlah nama pemain lokal untuk didaftarkan ke konsorsium Liga Primer Indonesia (LPI) sebagai pemain tim ini diputaran kedua nanti.
Ada beberapa nama pemain lokal asli Sulawesi Selatan-Barat (Sulselbar) yang akan didaftarkan ke konsorsium. "Ada beberapa nama yang segera didaftarkan ke konsorsium. Tetapi yang saya ingat namanya hanya Syamsul Haeruddin dan Djayusman Triasdi," ujar Public Relation PSM, Anno Suparno, Kamis (23/6/2011).
Untuk lengkapnya nama-nama yang bakal direkrut ini, Anno meminta tribun-timur.com menanyakannya kepada Asisten Pelatih PSM, Liestiadi yang memegang daftar nama tersebut. "Coba tanyakan ke Liestiadi karena dia yang pegang nama-namanya," ujar Anno.
Dihubungi wartawan melalui pesan Blackberry Massenger, Lies yang masih berada di Medan untuk mengisi masa liburan, mengatakan tidak bisa menyebutkan nama-nama pemain dimaksud.
"Sorry, berdasarkan instruksi Wim (pelatih PSM) nama-nama pemain tersebut masih off the record (tidak bisa diungkapkan) karena kita tidak mau gembar-gembor dulu. Takutnya pemainnya jual mahal dan klub lain akan cepat merekrutnya," kata Lies.
Menurut asisten pelatih yang ikut mengantarkan Arema Malang menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) musim 2009/2010 ini, yang terpenting saat ini, adalah semua pihak memiliki niat baik untuk membawa PSM lebih baik dikompetisi selanjutnya karena kompetisi nanti akan semakin berat dengan bergabungnya tim-tim besar lain dari LSI
Jumat, 08 Juli 2011
Senyum Agum Gumelar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga memasuki sesi pemungutan suara untuk posisi Ketua Umum PSSI, suasana Kongres PSSI yang semula dikhawatirkan berlangsung alot, ternyata berjalan lancar tanpa ada satupun hambatan. Bahkan, para peserta kongres secara tertib mengikuti jalannya agenda kongres dengan suasana santai.
Eskpresi santai juga terlihat di wajah Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar. Bahkan, mantan Ketua Umum PSSI sebelum era Nurdin Halid tersebut tak henti-hentinya melemparkan senyuman sepanjang jalannya kongres, Sabtu (9/7/2011).
Suasana lancar dan tertib yang terjadi dalam Kongres PSSI kali ini kemungkinan besar tak lepas dari keputusan pasangan George Toisutta-Arifin Panigoro yang mengaku akan legowo mengikuti perintah FIFA, dan tidak lagi memaksakan untuk bisa masuk dalam sistem.
Sebagai gantinya, Toisutta-Panigoro kemudian meminta para pendukungnya untuk melimpahkan suara mereka kepada Johar Arifin, salah satu kandidat lain yang dinilai bisa membawa aspirasi para pemilik suara PSSI yang sebelumnya mendukung Toisutta-Panigoro.
Hingga berita ini diturunkan, Kongres PSSI masih memilih Ketua Umum PSSI yang selanjutnya dilanjutkan dengan agenda memilih Wakil Ketua Umum, serta anggota Komite Normalisasi. Suasana di dalam kongres sendiri masih berlangsung kondusif, dan berjalan dengan tertib.
Sanches jadi rebutan antara MU dan Barca
Dalam sebuah artikel di Daily Mail pengamat dan spesialis sepak bola Bob Cass mengatakan, manajer Manchester United Alex Ferguson menilai Barcelona akan memenangi persaingan membeli penyerang Udinese, Alexis Sanchez.
"Sir Alex Ferguson telah mengakui ia siap memecahkan rekor transfer klub itu dengan membawa Alexis Sanchez ke Manchester United," ujar Cass.
"Manajer itu membatalkan rencana transfer senilai 35 juta poundsterling setelah mempelajari bahwa United, Chelsea, dan Manchester City, dikalahkan oleh Barcelona, yang akan menyelesaikan transfer pemain asal Amerika Selatan itu pekan depan."
"Saya mengerti, ia (Ferguson) masih menginginkan gelandang Inter Milan Wesley Sneijder dan gelandang Tottenham Hotspur Luka Modric," tuturnya.
Untuk lingkup Premier League, Cass mengatakan, Ferguson menilai gelandang Samir Nasri akan meninggalkan Arsenal untuk bergabung dengan Manchester City.
"Pemain Arsenal Samir Nasri akan menjadi transfer besar di Premier League, dengan Ferguson yakin bahwa gelandang asal Perancis itu akan bergabung dengan Manchester City, pekan ini," tambahnya.
70 Peserta tertahan di Jalan sebelum masuk arena kongres PSSI
Sekitar 70 peserta Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang terdiri dari voter dan kandidat sempat tertahan di ring tiga pengamanan menuju lokasi kongres di Hotel The Sunan Solo, Sabtu (09/07/2011). Sejumlah peserta marah karena mereka merasa diperlakukan tidak manusiawi oleh panitia kongres. "Ini bukan kongres mafia," teriak seorang peserta, Saleh Mukadar.
Dirinya menyesalkan pengamanan kongres yang dianggapnya terlalu berlebihan. "Kami bukan perusuh, tidak perlu ada screening seperti ini di jalanan," keluh dia.
Sejumlah peserta kongres tersebut terkejut dengan sistem pengamanan super ketat yang diterapkan panitia. Keamanan dibagi dalam empat ring, yakni ring satu di ruang sidang, ring dua di halaman hotel, ring tiga di Jalan Ahmad Yani, dan ring empat di luar area tersebut.
Sejumlah peserta kongres yang dapat menunjukkan tanda pengenal yang sah akhirnya diperbolehkan masuk. Namun masih terdapat beberapa pemilik hak suara yang tidak diizinkan masuk karena tanda pengenal miliknya tertinggal di kamar hotel.
Akhirnya, sejumlah peserta yang diperbolehkan masuk mengambilkan tanda pengenal milik peserta yang tertinggal di kamar. Kericuhan kecil tersebut akhirnya reda setelah seluruh peserta kongres diperbolehkan masuk.
Sementara itu.Seorang pecinta sepakbola asal Solo, Jawa Tengah, Ami Fawas menyambut kedatangan Kelompok 78 dengan seekor monyet dan enam ekor tikus warna putih yang dipasang di sebelah kiri pintu gerbang The Sunan Hotel, Solo.
Monyet dan tikus tersebut dipertontonkan dengan diimbuhi sebuah spanduk bertuliskan "KLB PSSI bukan panggung sandiwara PSSI (Peserta Sindikat Sepakbola Indon)". "Ngisruh cemplungke Bengawan" "Waspadai !!! Renungan malam K78" "Pesan ini disampaikan oleh paguyuban SMS,".
Menurut Ami Fawas monyet sengaja menjadi simbol karena melambangkan keserakahan.
"Monyet lambang keserakahan, dikasih pisang seneng, dikasih daun seneng," paparnya di area The Sultan Hotel, Sabtu (9/7/2011).
Tingkah dari seorang pecinta sepakbola ini tak lepas dari keinginannya agar Kongres berjalan lancar dan menghasilkan Ketua Umum yang profesional dan bukan hanya mementingkan kepentingan pribadi.
"Dan hindari money politik," tandasnya.
Bang Yos Mundur jadi Balon
Berita mengejutkan datang dari salah satu calon Ketua Umum PSSI, Sutiyoso. Menjelang dilaksanakannya Kongres Luar Biasa, yang hanya tinggal beberapa saat lagi, Sutiyoso atau akrab disapa Bang Yos memutuskan mundur dari pencalonan. Belum diketahui alasan mundurnya pria yang pernah menjadi gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Surat pengunduran sudah diajukan. Kami cuma mengetahui pengunduran dirinya saja. Alasannya belum jelas. Nanti kami hubungi lagi," ujar Danan Ismartani, salah satu tim sukses Bang Yos, Sabtu (9/7/2011). Dengan mundurnya Bang Yos, berarti tinggal 17 calon yang akan bersaing untuk memperebutkan kursi PSSI.(*)
Berikut calon Ketua Umum PSSI 2011-2015:
-Achsanul Qosasi, Adhan Dambea, Agusman Effendi, Johar Arifin Husein, Erwin Aksa, Habil Marati, IGK Manila, Iman Arif, Indra Muchlis, Yapto S Suryosumarno, Yusuf Rizal, Robertus Indratno, Sarman, Syarif Basytaman, Tahir Mahmud, Wahidin Halim, dan Yesaya Buinei.(*)
Editor : Ridwan Putra
Sumber : Kompas.com
Langganan:
Komentar (Atom)


































