Minggu, 20 Maret 2011

Jejak Sejarah PSM Era 1915-1969 (2)

ERA 1930-an Makasaarshe Voetbal Bond (MVB alias PSM) mulai menunjukkan kualitasnya. Dalam beberapa kali uji coba, MVB menundukkan lawan-lawannya.

Pada 28 Juni 1931, MVB bertanding melawan kesebelasan HBS Surabaya. Dalam pertandingan persahabatan di Makassar itu, MVB menang 2–1. Ketika itu MVB menurunkan lima pemain Excelsior (anggota klub MVB) dan enam penggawa VIOS sebagai pemain inti.

Kemudian 1939 Excelsior mengundang kesebelasan Nam Hwa Hong Kong. Ini dalam rangka peringatan 25 tahun Excelsior. Lagi-lagi MVB menang 4–3.

Setahun kemudian, untuk memperingati 25 tahun berdirinya MVB, diundanglah tim COMB Surabaya. Pertandingan digelar 10 November 1940. Hasilnya, MVB menang dengan skor 4-2. Dalam pertandingan ini MVB menurunkan lima pemain Excelsior dan enam penggawa Zwaluwen sebagai pemain inti.

Ini berarti, dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama MVB setapak demi setapak mulai mengejar ketertinggalannya. Sudah mulai dapat berbicara dalam kancah persepakbolaan di tanah air.

Pemain-pemain berkaliber nasional pun mulai muncul. Salah satunya yang paling terkenal pada saat itu adalah Lie Giok Sien. Pemain yang berposisi di sayap kanan itu sangat disegani lawannya. Dia digelari "Kanon van Makassar" atau "Meriam dari Makassar". Julukan lainnya Dundua (orang yang selalu melihat ke bawah). Tembakannya yang keras dan terarah. Rata-rata hanya setinggi lutut, memaksa banyak penjaga gawang lawan hanya bisa memungut bola di dalam jala gawangnya.

Lie adalah satu-satunya pemain MVB yang pernah bermain atas nama NIVU (semacam PSSI pada zaman penjajahan Belanda) di Filipina.

Di samping Lie, ada juga pemain pertahanan MVB yang sangat tangguh, yakni Th. Passanea. Mereka lahir dari kompetisi yang rutin dan teratur. Tidak berlebihan apabila kita memberikan apresiasi kepada para pengurus MVB yang giat menyelenggarakan kompetisi setiap tahunnya.

Perlu dicatat bahwa pada 1940 klub Excelsior telah berhasil menjuarai kompetisi tahunan tersebut mulai dari kelas I sampai kelas VII. Sungguh fantastis. Prestasi itu dibuat sebelum Perang Dunia II meletus.

Ketika itu beberapa klub masih bertahan. Muncul pula klub-klub baru. Klub lama binaan MVB yang bertahan adalah Excelsior, VIOS (Voetbal is Onze Sport), Zwaluwen, dan Nam Hwa (klub keturunan warga Tionghoa). Ada juga MOS (Main Oentoek Sport), CVB (CELEBES VOETBAL BOND/sekarang Persis), dan MVV. Mereka bermain di Divisi I.

Selain itu ada beberapa klub di Divisi II. Di antaranya OSVIA, PROSIT, MANGUNI, PSV, dan ANNASAR.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...