INILAH.COM, Jakarta - Kongres PSSI yang berlangsung di Hotel Sultan, Jumat (20/5/2011) WIB, berakhir ricuh dan berujung pada ditutupnya kongres. Apa tanggapan masyarakat Indonesia?
Kongres PSSI yang berlangsung di Ballroom hotel Sultan, Senayan, Jakarta, dimuali pada sekitar pukul 14.40 dengan agenda tunggal, yakni pemilihan Ketua Umum, Wakil, Wakil Ketua Umum, dan sembilan Anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2011-2015.
Awalnya, kongres berjalan dengan baik. semua peserta menyanyikan dengan khidmat lagu Indonesia Raya dan mendengarkan secara antusias sambutan ketiga tokoh olahraga Indonesia, yakni Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar, Ketua KONI Rita Subowo, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng.
Namun, suasana meulai memanas selepas rehat pertama. para peserta menginginkan agar para pihak-pihak yang tidak memiliki hak suara di dalam ruangan kongres untuk meninggalkan ruangan. Mereka juga meminta agar KN mengagendakan mendengarkan keterangan dari Komite Banding Pemilihan.
Namun, hal itu tidak dikabilkan oleh Ketua KN karena hal tersebut tidak terdapat dalam agenda kongres. Lalu, Agum Gumelar meminta agar para peserta melakukan voting agar kongres berjaln sesuai jadwal atau tidak.
Namun, para peserta kongres mengabaikannya dan terus menuntut agar permintaan mereka dikabulkan. Mereka mengelurakan interupsi dengan nada keras setengah berteriak dan bahkan berteriak.
Akhirnya, karena menganggap suasana kongres tak lagi kondusif, akhirnya Ketua KN Agum Gumelar memutuskan untuk menutup kongres pada pukul 20.45 WIB.
Kini, Indonesia terancam mendapatkan sanksi dari FIFA dengan tidak boleh mengikuti seluruh ajang internasional yang berada di bawah naungan FIFA.
Hal itu jelas sangat mengecewakan bagi persepakbolaan nasional kita. Lalu bagaimanakah tanggapan dari masyarakat Indonesia? Berikut berbagai ekspresi mereka:
puji @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 08:00 WIB
kelompok 78 !! Sepak bola itu pintar bermain di lapangan dan berprestasi ! bukan pintar bicara apalagi mengatasnamakan rakyat !!! PEMERINTAH sebaiknya mengekspose nama-nama kelompok 78 agar rakyat tau siapa pembawa keterpurukan PSSI !
Amrullah.S @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 07:33 WIB
Sangat menyedihkan melihat kejadian ini. Sebenarnya para peserta kongres itu mengerti tidak apa sebenarnya hakekat dari olaraga itu. Apa mereka sudah lupa kalau Sepakbola yang mereka urusi itu adalah olaraga RAKYAT dan menjadi salah satu sarana publikasi negara di arena Internasional.Sadarlah dan berbuatlah dengan nurani jangan memaksakan kehendak ataupun kepentingan pribadi atau golongan...
aan zain saputra @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 12:09 WIB
hey k78,sekarang ne musuh kamu masarakat indonesia,.,.,.,. dasar kampunganan pikirin dong nasib bangsamu ne jangan mikirin perut lho ja,.,.,.,,.
Rahmat Tabbrani @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 12:05 WIB
Kalau Pelatih Timnas Sea Games Rahmad Darmawan, sampai menangis. Saya justru sesegukan melihat ulah orang2 yang mengaku pembina bola tapi justru sangat tolollllllllll. Jika Indonesia sampai di Banned, maka sebaiknya kita minta pertanggung jawaban kelompok 78 dan kroninya.......
kangtri @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 11:34 WIB
tim 78...harus bertanggung jawab...apa sih maunya..? mementingkan kelompoknya,,daripada bangsa ini...
eman @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 11:22 WIB
orang2 yang merusak kongres PSSI kemarin itu berarti dia menginginkan pemain bola kita itu hanyak main bola di wilayah indonesia saja dia tidak mau melihat pemain kita untuk go Internasional.
ardiansyah @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 09:14 WIB
Saya tdk merasa terwakili dgn k78. Tuntut mereka. Yang saya inginkan berjalan lancar. Sampaikan salam saya ini...pedih hati ini rasanya melihat org2 seperti itu yang mengurusi PSSI
ardin @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 08:41 WIB
Achmad Riyadh juga harus bertanggung jawab karena sudah tahu tidak boleh di ajukan di loloskan juga gt & ap.
abdul rojak @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 07:29 WIB
Satu kata untuk peserta kongres PSSI: "MENJIJIKKAN", kepentingan kelompok lebih diutamakan daripada kepentingan negara
revand @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 09:47 WIB
kelompok 78 benar2 kaya anak kecil yang gk punya malu, mau'y menang sendiri,,,kata'y para elit tp nyata'y prilaku dan sikap'y benar2 kaya anak kecil...gk bisa menerima kekalahan..apakah itu wajah dari para elit kita,gmn d'bawahnya gk ricuh yg d'atasnya jg tukang ngericuhin...sungguh malu saya akan semua tingkah laku kalian...
Sofyan Daud @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 08:49 WIB
Kasihan,mengakunya sudah bertahun-tahun urus sepak bola,,padahal dia sendiri buka aibnya,,karena pernyataannya itu sekaligus memperkuat,,bahwa sudah bertahun-tahun tidak berhasil mengangkat Indonesia di pentas Dunia,,konyol,,
Augus Uban @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 05:36 WIB
Kelompok 78 jelas penghancur masa depan sepak bola Indonesia
Mahmud Yamin @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 11:57 WIB
Kebangkitan Sepak bola Indonesia di rusak segelintir orang yang mengaku kelompok 78 dan mengusung dua calon pilihan mereka.... repot juga kalo cuma gara-gara mempertahankan 2 calon kongres ricuh dan terancam hukuman dari FIFA. Apa untung nya ya mereka..!
jogja tulen @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 09:44 WIB
terlalu banyak orang (merasa) pinter di Indonesia tercinta ini, shg semua maunya mengatur, tidak mau di atur. pakailah pepatah bijak ini sbg dasar : OJO RUMONGSO ISO, NANGING ISO RUMONGSO.
yorel @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 09:16 WIB
seharusnya kelompok 78 lebih berpikir,gimana memajukan sepak bola diindonesia bukan karna kedua calon ketua yang dia usung,malah megorbankan karir generasi mudah pecinta sepak bola.
ardin @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 08:24 WIB
Terbukti kan kalau K-78 adalah yang membuat status quo? dan tujuannya bukan membangun sepakbola indonesia tapi keuntungan buat dirinya.......
dadan @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 07:41 WIB
dasar orang2 bodoh......memntingkan diri dan golongan.....dasar siborokokok teu beucus......
deni rastika @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 06:26 WIB
kita ucapkan selamat kepada kelompok 78. Mereka berpikir dengan hati, bukan dengan pikiran yg jernih, BRAVO SANKSI FIFA
Rahmat Tabbrani @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 12:01 WIB
Kalau memang Indonesia (PSSI) di Banned, maka yang paling bertanggung jawab adalah kelompok 78 dan bossnya.
teguh @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 12:01 WIB
AYO KTA BANGKIT , TAK SEHARUS'A INDONESIA BEGINI KASIHAN PEMAIN SEPAK BOLA SEKARANG
nakuta @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 11:55 WIB
k78 memamg gak punya otak,gak punya rasa kecintaan pada sepakbola indonesia, gak punya rasa nasionalisme, benalu !!!!
raras @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 10:01 WIB
seandainya indonesia kena sanksi fifa K 78 akan dicaci maki oleh masyarakat pencinta sepakbola khususnya pendukung persipura & sriwijaya fc
yudho @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 09:42 WIB
menurut saya, ini merupakan sebuah kebodohan peserta kongres. mereka egois! hanya mentingin diri sendiri. saya ikut prihatin dengan hal itu. saya berharap fifa beri kesempatan pssi. mengheningkan cipta mulai...,
ika @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 09:32 WIB
TIM 78 Biang kebobrokan PSSI setelah NURDIN CS ayu kita swiping
cici @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 11:03 WIB
Ayoooo... pecinta sepakbola, pemain bola, partisan, dan suporter fanatik mari kita cari dan kita gebukin rame2 utk pengajau kongres PSSI dan sya yakin rakyat indonesia mendukung krna tindakan mrka bner2 sdh mencoreng kita d dunia internasional... dasar pengajau ngga punya moral... dan hati nurani hanya nafsu aja yg dipikirin alias gobloooookkkkkk
Tuama Tulen @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 09:14 WIB
Pasti gara-gara dijanjikan "bonus", sehingga tidak mengutamakan kepentingan Bangsa Indonesia selain dp K-78
akhsan @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 08:10 WIB
Himbauan kepada seluruh pencinta sepak bola diharapkan jangan memilih dan memberikan suport kepada arifin dan joysuta, karena tidak mengerti persepakbolaan.
Ruslan @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 07:39 WIB
GT Dan AP.... Bertanggung jawab penuh terhadap kekisruhan pssi Dan say a yakin memang targetnya kit a tdk tdk ikut FIFA agar LPI bisa sendiri mendulang duit...Krn cumin itu yg Akan menarik utk di ton ton .....bangsa di korbankan utk kepentingan Bisnis pribadi....
anak negri @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 05:12 WIB
DASAR KOLOMPOK 78 BIKUN KACAU.... SEKALIAN AJA KALIAN BUAT FIFA TANDINGAN, BIAR TAMBAH SERU
Kasman @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 00:22 WIB
Kongres dapat berjalan lancar sekiranya Pengda yg masuk anggota LPI tidak diberikan hak suara karena LPI oleh kepengurusan PSSI periode bpk Nurdin Halid dianggap ilegal demikian pula halnya oleh FIFA. Adapun Nasib dari LPI nantinya akan dibahas setelah terbentuknya pengurus baru PSSI.
Ergandara @ Jumat, 20 Mei 2011 | 23:25 WIB
Singkirkan Ego Pribadi Demi Menjadikan Sepak Bola Sebagai Persatuan dan Kebanggaan Bangsa
@ Jumat, 20 Mei 2011 | 21:27 WIB
mau apa sih kelompok 78, kamu harus bertanggung jawab kalau timnas dilarang bertanding di even yang bawahi fifa, aing teu rela....teu rido....
piston @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 10:22 WIB
setelah mendengarkan percakapan di tv one antara mr saleh dan mr miing.....mr saleh anda benarrrr2 mengecewakan
antok @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 09:39 WIB
inilah potret buram DUNIA BOLA indonesia.semangat reformasi akan berubah menjadi REPOTNASI bagi saudara2 yang mengantungkan hidupnya sepak bola...SELAMAT UNTUK GT&AT;
amin @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 09:10 WIB
benar itu..? memang kelompok yg ikut sidang masih play group...mereka itu sdh ngk mikirin lg sepak bola.. pedidikan mereka ngk ada gunanya..
alvaresta @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 08:01 WIB
k.78 bener-bener ingin merusak perepakbolaan indonesia,
broo @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 01:49 WIB
bagaiman mau mimpin negara yang besar, mimpin satu organisasi saja ricuh dan ribut dan tidak mampu, malu kita sama dunia international. bagus negara indonesia bubar saja... dasar pemimpin bedebah... begara pun jadi bedebah...bubar saja indonesia...
andy @ Sabtu, 21 Mei 2011 | 01:48 WIB
bagaiman mau mimpin negara yang besar, mimpin satu organisasi saja ricuh dan ribut dan tidak mampu, malu kita sama dunia international. bagus negara indonesia bubar saja... dasar pemimpin bedebah... begara pun jadi bedebah...bubar saja indonesia...
@ Sabtu, 21 Mei 2011 | 00:30 WIB
selamat datang kehancuran sepakbola indonesia.
gila bola @ Jumat, 20 Mei 2011 | 23:47 WIB
tuh dibayar brpa buat bikin kacow kongres PSSI ?? dasar penjilat, emang bodoh
Rachmat @ Jumat, 20 Mei 2011 | 23:07 WIB
K78 memang pantas disingkirkan dari sepakbola nasional
























